Thursday, July 25, 2013

Ketua FPI Menghina Presiden "Pecundang Penyebar Fitnah"

    

   Hai, Pembaca blogku , kali ini saya akan bahas berita-berita lagi Hot di Indonesia. Tentang FPI (Front Pembela Islam) sampai kelakuannya kepada masyarakat pun tidak nyaman. Dan Presiden kita, Pak SBY pun turun tangan bahas tindakan-tindakan FPI dengan menggunakan kekerasan.

     Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyindir kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan razia dan kekerasan atas nama agama. Saat menerima kunjungan pimpinan universitas Islam se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa 23 Juli, Presiden mengatakan kekerasan dan perusakan yang dilakukan mereka tak cuma merugikan Indonesia, tapi juga negara lain.

      SBY mengisahkan, suatu saat Menteri Agama menerima kunjungan pimpinan sebuah negara Timur Tengah ke Indonesia. Ketika itu Menteri Agama belum dijabat Suryadharma Ali. Berbekal pengalamannya menonton televisi, tamu negara itu bertanya, "Apa sebenarnya tujuan kelompok-kelompok yang melakukan kekerasan itu?"

"Barangkali menertibkan," kata Menteri Agama, ditirukan SBY.

        "Tidak bolehlah itu dilakukan dengan kekerasan," tamu negara dari Timur Tengah itu langsung menukas. "Begini, itu merugikan dalam dua hal. Satu, merugikan Islam, karena Islam tidak begitu, dan kedua merugikan Arab, karena mereka menggunakan pakaian Arab."

       Mendengarnya, Menteri Agama RI hanya bisa tersenyum, sembari memendam malu.

Mendengar kisah SBY para pimpinan universitas Islam tertawa.

"Ini true story," kata Presiden.

        Di luar cerita yang memerahkan telinga itu, dalam sambutannya Presiden mengungkapkan apresiasinya kepada pihak-pihak yang disebutnya telah berusaha menjaga kerukunan beragama. Sebab, kata SBY, kerukunan antar umat beragama di Indonesia sudah dijadikan model negara-negara lain di dunia.

Dilawan warga
         Bukan sekali itu SBY menyentil ormas-ormas agama yang doyan tampil garang.

        Hari Minggu lalu, Presiden melansir pernyataan langsung menyesalkan bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dan warga Kendal, Jawa Tengah. Dalam insiden ini, sejumlah warga dan anggota FPI terluka. Tak terima atas aksi sepihak FPI, warga setempat melawan. Polisi sendiri sudah menetapkan beberapa anggota FPI sebagai tersangka dalam kasus ini.

       Presiden menegaskan langkah yang diambil kepolisian sudah tepat. "Saya menginstruksikan kepada Polri dan para penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti itu, konflik atau bentrokan horisontal. Tidak boleh ada elemen-elemen masyarakat, termasuk FPI, dibiarkan melakukan perusakan," ujar SBY usai menghadiri buka puasa bersama 5.000 anak yatim piatu di Hall D, JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu kemarin.

        SBY menyatakan dia memantau langsung peristiwa itu melalui Twitter. Banyak Twitterer yang mengeluhkan dan mengecam ulah FPI tersebut. Presiden juga langsung mendengarkan paparan dari Kapolri dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan tentang kronologi kasus tersebut.

         Kamis lalu, 18 Juli 2013, terjadi bentrok terjadi antara puluhan anggota FPI dan penduduk Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Satu orang tewas dalam peristiwa itu. Sejumlah warga dan anggota FPI terluka, sedikitnya satu mobil yang ditumpangi rombongan FPI hangus dibakar massa, dan tiga mobil FPI lainnya rusak diamuk warga yang marah.

      Kawanan FPI ini gabungan dari Kendal, Temanggung, dan Kabupaten Semarang. Mereka baru saja merazia lokasi prostitusi dan judi togel di Kota Sukorejo.
Warga setempat tak terima dengan ulah anggota FPI melakukan sweeping di wilayah mereka secara semena-mena. Aksi main hakim sendiri itu menyinggung warga Sukorejo, karena para anggota FPI itu bukanlah warga setempat.

Pecundang!
        Disentil Presiden, Ketua FPI Habib Rizieq Shihab tak terima. Dia berang akan pernyataan SBY yang menyebut ormasnya telah mencederai ajaran Islam.

         Dalam siaran persnya, Selasa 23 Juli 2013, Rizieq berdalih kerusuhan di Kendal itu bukan dipicu FPI. Bahkan, menurut dia, aksi para anak buahnya itu cuma sekadar "monitoring damai, bukan sweeping".

        "Justru FPI yang di-sweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan. Justru beberapa kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman," kata Rizieq, balik menuding.

      Dia mengatakan, FPI sudah mendatangi Polres Kendal dan meminta tempat pelacuran ditutup, apalagi di bulan Ramadan. Menurut dia, Kapolres Kendal sudah menyatakan di berbagai media bahwa FPI sudah berkoordinasi dengan aparat sebelum beraksi.

     Tak tanggung-tanggung, Rizieq memaki dan menghujat Presiden SBY, "Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat! Tentu, seorang Presiden yang menyebar fitnah, membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka megaskandal korupsi, sangat mencederai ajaran Islam!"

       Soal caci-maki Rizieq terhadap Presiden ini, Sekretaris Kabinet Dipo Alam di Istana Negara meminta FPI justru berintrospeksi. Dipo menilai kecaman Presiden terhadap FPI adalah hal yang wajar. Itu disampaikan karena memang ada kelompok masyarakat yang mengganggu ketertiban umum.

      “Sebagusnya FPI kita ajak untuk introspeksi. Siapa pun, termasuk orang Islam, tidak suka kalau dalam melakukan kebajikan atau syiar Islam, dinodai oleh kekerasan,” ujar Dipo.

    Ia memprihatinkan FPI jika niat Presiden menjaga kerukunan bermasyarakat malah disalahartikan, apalagi sampai menuding Presiden menebar fitnah. “Silakan masyarakat menilai sendiri apakah Presiden memfitnah. Saya kira tidak. Syiar Islam bukan dengan cara kekerasan dan main hakim sendiri,” kata Dipo.

      Mengenai mulai munculnya tuntutan membubarkan FPI, Dipo mengatakan belum ada pembahasan mengenai hal tersebut. Namun yang jelas, pemerintah bersikap jika ada pelanggaran hukum harus ditindak dengan tegas. Dipo mengimbau FPI bertindak rasional di bulan suci Ramadan, sehingga masyarakat dapat hidup tenteram.

    Politisi Demokrat Ruhut Sitompul tak sedingin Dipo menanggapi pernyataan Rizieq. "Terlepas pasal penghinaan presiden sudah dicabut MK melalui judicial review, tapi untuk kelakuan provokator seperti Rizieq ada banyak celah hukum yang bisa dipakai kepolisian dan kejaksaan untuk menangkap Rizieq," kata dia, berapi-api. "Tangkap saja segera karena itu menyangkut presiden RI. Yang dilakukan FPI itu sudah berkali-kali, jangan merasa dia tidak bisa dibubarkan. Jangankan ormas, parpol pun sudah pernah dibubarkan di RI."

    Senada dengan Ruhut, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai pernyataan Rizieq sudah dapat dikategorikan melawan pemerintahan yang sah. Seharusnya, kata Sutan, FPI tunduk pada hukum dan konstitusi.

  "Mereka tidak boleh menjalankan aturan sendiri, apalagi membawa-bawa nama Islam. Kita ini bukan negara Islam. Mestinya kita harus menunjukkan ajaran Islam yang damai, bukannya malah menyebarkan ketakutan di mana-mana," kata dia.

Menanggapi ini, Ketua DPP FPI Bidang Dakwah sekaligus Juru Bicara FPI, Habib Muhsin Alattas, mengatakan pihak-pihak yang menuntut FPI dibubarkan tak perlu risau. "FPI akan bubar sendiri jika hukum ditegakkan dengan baik oleh aparat dan pejabat negara," kata dia dalam keterangan persnya.

Muhsin malah menyesalkan pemberitaan media massa terhadap FPI yang di matanya tidak berimbang dan objektif. Menurut dia, tidak ada media yang memberitakan justru FPI yang diserang lebih dulu oleh apa yang disebutnya sebagai "kelompok preman bayaran bos-bos judi".

Kepada wartawan, Selasa, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan lembaga yang berwenang menegur FPI adalah Menteri Dalam Negeri. "Mendagri (Gamawan Fauzi) sendiri telah menegur FPI dua kali dengan surat tertulis. Teguran keras," kata dia di Istana Negara.

Dia mengaku belum tahu apakah FPI akan kembali mendapat teguran keras berikutnya dan dijatuhi sanksi, terkhusus berkaitan dengan pernyataan terbuka Ketua FPI Rizie Shihab yang memaki Presiden SBY sebagai "pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat".

Tuesday, July 23, 2013

Kate Middleton and Prince William’s First Day as New Parents

There's the royal baby! Kate Middleton and Prince William introduced the world to England's future king when they exited St. Mary's Hospital on Tuesday evening (local time) carrying their newborn son.

          As the crowd broke out into cheers, people  suddenly spilled out of the doorway, and seconds later, the couple exited the building. Middleton wore a Jenny Packham light blue dress with white polka dots and high heels and William was dressed in blue. Middleton carried the baby who was wrapped in a white blanket. Middleton then passed the baby to William and the couple posed for photographers.

"He's got a good pair of lungs on him," said William.

"It's very emotional and it's such a special time. I think any parent probably knows what this feeling is like," Middleton told reporters.

"I'll remind him of his tardiness when he's a bit older," said William. "He's taken his first nappie already. Hopefully, the hospital and you guys can all get back to normal now. And we can look after him. He's got her looks, thankfully." Middleton said, "No, no, no."

When a reporter asked if the royal has hair, William replied, "He's got way more than me. Thank god."

As for the baby name, William said, "He's a big boy, quite heavy. We're still working on a name so we'll have that as soon as we can."


Earlier that day, the royal couple released an official statement on Tuesday through Kensington Palace.

               The couple then walked back inside the hospital. Moments later, the couple re-emerged with William carrying the car seat and William got in the front seat and took the wheel while Middleton sat in the back with her baby. 
                    “We would like to thank the staff at the Lindo Wing and the whole hospital for the tremendous care the three of us have received. We know it has been a very busy period for the hospital and we would like to thank everyone - staff, patients and visitors - for their understanding during this time.”
A Kensington Palace spokesman added: “Mother, son and father are all doing well this morning.” The statement also read that the name of the future monarch was undecided and that the family is expected to leave the hospital on Tuesday evening (not before 6 p.m. BST) or Wednesday morning.

                  On Tuesday, the newborn's other grandparents, Carole and Michael Middleton, paid a visit to St. Mary's Hospital. And Prince Charles and Camilla the Duchess of Cornwall arrived as well, waving to the crowd before entering the hospital. As photographers captured Kate's beaming parents on the steps of the Lindo Wing, they were greeted by lead clinician Jonathan Ramsey, before being introduced to the young prince.
            "We could not be happier," Prince William said Monday through his spokesman. Unlike previous royals, William was at his wife’s side as she gave birth and spent Monday night in the hospital. However, the couple are expected to follow tradition by debuting the baby on the steps when they leave St Mary's Hospital, just as Prince Charles and late mother, Princess Diana, did with Prince William."

             On Monday, palace officials confirmed that Kate Middleton gave birth at St. Mary’s Hospital to a boy weighing 8 pounds, 6 ounces at 4:24 p.m. BST. The newborn, officially called the Prince of Cambridge, is the first royal to use the title in 100 years.

            The royal family (along with the rest of the world) rejoiced. "The Queen, The Duke of Edinburgh, The Prince of Wales, The Duchess of Cornwall, Prince Harry and members of both families have been informed and are delighted with the news," according to an email sent to the press. 
Also expressing his joy was Prince Charles who released a statement through Clarence House, saying he is "enormously proud and happy to be a grandfather for the first time."
           "Both my wife and I are overjoyed at the arrival of my first grandchild," he said. "It is an incredibly special moment for William and Catherine and we are so thrilled for them on the birth of their baby boy."
The Duchess of Cornwall added: "It's wonderful for the grandfather. He's brilliant with children so he'll have a wonderful time." 
             Even President Barack Obama sent his well wishes. "Michelle and I are so pleased to congratulate The Duke and Duchess of Cambridge on the joyous occasion of the birth of their first child," he said in a statement released by the White House. "We wish them all the happiness and blessings parenthood brings. The child enters the world at a time of promise and opportunity for our two nations. Given the special relationship between us, the American people are pleased to join with the people of the United Kingdom as they celebrate the birth of the young prince."

Saturday, July 20, 2013

Bu Bu Jing Qing


          Bubu Jingqing is an upcoming sequel of the 2011 Chinese television series Scarlet Heart, continuing the story after the time traveling protagonist, Zhang Xiao (Cecilia Liu), returns to her own time following the death of Ma'ertai Ruoxi. The story is not considered to be canon to Tong Hua's novel Bu Bu Jing Xin because the author never wrote any sequels, although some of the cast members from the first series have returned. Unlike its predecessor, the series does not involve time traveling and will be set in the present, resolving the loose ends left by the cliffhanger. It began filming in Tianjin, China, on March 2013 and ended in Hong Kong on June 2013.

Cast

  • Cecilia Liu as Zhang Xiao/Lan Lan
    • Chai Wei as Zhang Xiao/Lan Lan (child)
  • Nicky Wu as Yin Zheng
    • Zheng Wei as Yin Zheng (child)
  • Sun Yizhou as Kang Sihan
    • Bian Chen as Kang Sihan (child)
  • Ye Zuxin as Jack
  • Chen Xiang as Huang Di
  • Yico Zeng as Ling Dang
  • Cai Yatong as Mo Xiaohe
  • Gan Yu as Zhang Zejiang
  • Jiang Jingfu as Kang Siyu
  • Ye Qing as Meng Xinyi
  • Damian Lau as Kang Zhentian
  • Annie Liu as Ma Yinuo (Lan Lan)
  • Zhao Chulun as Han Qing
  • He Yin as Zhao Lan
  • Wu Li as Ms. Qiao
  • Wang Zhifei as Yin Jianhua
  • Cristy Guo as Ai Mili
  • Deng Limin as Liu Donghai
  • Yin Zhuzheng as Yin Chenggui
  • Da Li as Wang Tiecheng
  • Qing He as Mrs. Kang




Thursday, July 18, 2013

Pramugari Tewas Tersengat Listrik dari iPhone 5 Saat dalam keadaan di charge

           Insiden kecelakaan yang melibatkan kerusakan ponsel agaknya sedang marak terjadi. Salah satu kabar terbaru datang dari China, di mana sebuah iPhone 5 disebut memakan korban jiwa.

           Seperti dilansir South China Morning Post, seorang pramugari bernama Ma Ailun dikabarkan tewas ketika menelepon dengan iPhone 5 yang sedang diisi baterainya.

           Diduga Ailun tewas terkena listrik yang mengalir dari perangkat tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (11/7/2013) minggu lalu. Kisah wanita 23 tahun yang sedianya akan menikah Agustus itu menyebar luas lewat media sosial China seperti Weibo dan memunculkan kekhawatiran terkait keamanan ponsel pintar yang bersangkutan.

          Terlebih lagi, sebelumnya, jagat maya Negeri Tirai Bambu tersebut diramaikan berita tentang iPhone 4 yang meledak di kasur pemiliknya.


           Pihak Apple sendiri telah mengetahui kabar ini dan menyatakan bakal bekerja sama dengan kepolisian dan menginvestigasi laporan soal kejadian tersebut, di samping mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

             Detail-detail informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi belum jelas betul. Tetapi, seperti dilansir oleh Phone Arena, polisi di lokasi kejadian di Xinjiang, Uygur, disebut membenarkan laporan tentang peristiwa yang menimpa Ailun. Laporan forensik menjelaskan bahwa wanita muda tersebut memang tewas terkena aliran listrik.

              Melalui sebuah posting blog, kakak korban mengimbau pengguna iPhone agar tidak menelepon saat perangkat tersebut sedang di-charge.